Tindakan Orangtua bila Anak Melakukan Penolakan Makan
picture via unsplash.com by @fatboys
Kesulitan makan pada balita jelas berakibat akan mempengaruhi
terhadap keadaan gizi seorang anak. Perlu diusahakan upaya untuk mengatasi
kesulitan makan agar tidak terjadi efek yang buruk dari kesulitan makan
tersebut. Upaya tersebut meliputi menghilangkan penyebab kesulitan makan
tersebut, pengobatan, dan cara-cara lainnya. Secara garis besar upaya yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kesulitan makan pada balita adalah upaya dietik dan
upaya psikologis.
A.
Upaya
Dietik
Langkah ini berhubungan dengan pengaturan makanan yaitu
merancang makanan. Adapun faktor–faktor yang perlu diperhatikan dalam
pengaturan makanan yaitu, umur dan berat badan anak, keadaan penyakit anak,
keadaan alat penerima (mulut, gigi geligi, usus dan sebagainya), kebiasaan
makan, selera, kesukaan, aneka ragam atau variasi hidangan, penerimaan dan
toleransi anak terhadap makanan yang diberikan. Bantuan seorang ahli gizi dapat
membantu untuk merancang makanan anak yang memenuhi persyaratan dengan
memperhatikan jumlah kebutuhan anak.
B.
Upaya
Psikologis
Hubungan emosional antara anak dan ibu hendaknya baik. Ibu
perlu sabar, tenang, dan tekun. Adakan suasana yang menyenangkan untuk anak.
Berikan pujian apabila anak melakukan cara makan dengan baik serta cukup makan.
Gunakan alat makan yang menarik, disukai anak, dan sesuai dengan kondisi anak
sehingga memudahkan anak untuk makan. Suasana hati dan cara penyajian makanan
juga dapat mempengaruhi nafsu makan anak.
Nafsu makan anak juga dipengaruhi suasana hatinya. Anak
sedang merasa tidak bahagia, tertekan atau tidak dicintai dapat menyebabkan
selera makan anak akan menurun. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan
memberi kesempatan kepada anak untuk memilih menu favoritnya. Suasana makan yang
menyenangkan juga bisa diciptakan didalam rumah bisa sambil nonton televisi,
mendengarkan lagu kesenangan, atau makan bersama-sama keluarga yang lain,
sehingga menambah nafsu makan pada anak.
Penyajian makanan yang menarik dapat merangsang keinginan anak
untuk makan. Dalam hal ini dapat dengan menggunakan perangkat makan yang
menarik misalnya bergambar karakter kartun yang lucu dengan warna-warna yang
menarik, variasi menu dan berikan perubahan rasa.
0 komentar