Profil STAINU Temanggung
Berikut ini adalah profil dan antropologi STAINU Temanggung
A.
ANTROPOLOGI KAMPUS
Antropologi dapat diartikan sebagai
budaya, baik berupa hal fisik maupun psikis. Antropologi kampus merupakan suatu
cara untuk memahami tentang kehidupan warga kampus. Jantung perkembangan kampus
terletak pada mahasiswa.
Mahasiswa merupakan pemimpin, agent of change, serta motor penggerak
bagi kehidupan bangsa. Dinamakan sebagai pemimpin, karena di mereka merupakan
penggerak para generasi muda. Disebut sebagai agent of change, karena pemikiran mereka yang kritis dapat merubah
tatanan kehidupan agar lebih baik. Mahasiwa juga berfungsi sebagai motor
penggerak kehidupan bangsa untuk mengontrol moral dan sosial yang terjadi di
Indonesia.
Berbagai tipe mahasiswa diungkapkan
oleh pemateri, yaitu mahasiswa hedonis+apatis, mahasiswa progresif akademis,
dan mahasiswa konservatif. Mahasiswa hedonis+apatis adalah jenis mahasiswa yang
gemar berfoya-foya dan tidak peduli. Mahasiswa progresif akademis merupakan
mahasiswa yang aktif dan berprestasi. Sedangkan mahasiswa konservatif adalah
mahasiswa yang tidak aktif, namun turut meng’amin’I pemikiran yang baik.
Ada banyak tokoh islam yang patut
menjadi panutan bagi mahasiswa, antara lain adalah Al-Ghazali dan Nabi
Muhammad. Al Ghazali memiliki pendapat berupa ilmi dan idary, beliau
menegaskan pentingnya pemanfaatan akal dalam melakukan segala sesuatu. Nabi
Muhammad mendapatkan wahyu pertama dari Allah berupa surat Al-Alaq yang
mengandung kata “ iqro’ ” yang memiliki arti bacalah. Ternyata sejak hadirnya
islam sudah mengedepankan literasi, salah satu tugas dari mahasiswa adalah
memajukan literasi.
B.
PROFIL KAMPUS
STAINU Temanggung didirikan oleh Para
Kiyai Nahdlatul Ulama Temanggung. Dahulu namanya bukan “STAINU/Sekolah Tinggi
Agama Islam Nahdlatul Ulama” akan tetapi “UNU/Universitas Nahdlatul Ulama” (pada
1964). Kemudian karena ada perubahan, namanya diganti menjadi STISNU (Sekolah
Tinggi Ilmu Syari’ah Nahdlatul Ulama) dengan jurusan Tarbiyah (kaprodi : Bapak
Munjid) dan jurusan Syari’ah (kaprodi : Bapak Raden Abdullah).
Lalu ada peraturan dari DIKTI yang
mengharuskan untuk berdiri sendiri, bukan cabang dari UNU Solo. Akhirnya jadi
STAINU Temanggung. Tiga atau empat tahun dari 2019 STAINU mempunyai prodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Ekonomi Syari’ah, Manajemen Pendidikan
Islam, Hukum Keluarga Islam/ Ahwalussyakhsiyyah, Pendidikan Islam Anak Usia
Dini. Akhir 2019, STAINU ditargetkan akan menjadi Institut dengan tetap memegang
Ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah.
Materi disampaikan saat ORIENTASI MAHASISWA BARU 2019
0 komentar